0

Keadaan Sosial Ekonomi


Keadaan Penduduk
        a.  Mata Pencaharian Pokok
Petani
2.000   orang
Buruh Tani
440   orang
Buruh/Swasta
355   orang
Pegawai Negeri
4   orang
Pengrajin
3   orang
Pedagang
49   orang
  1. Tenaga Kerja
Jumlah ibu rumah tangga usia 15 – 55 tahun  : 921 orang
Jumlah penduduk 15 -
Sarana dan Prasarana
  l. Agama
      Sarana Peribadatan
·         Mesjid                 : 5   Unit
·         Langgar/Surau     : 14 Unit
 2. Pendidikan
·         SD/Sederajat                                 : 3 buah
·         Lembaga Pendidikan Keagamaan : 5 buah
 3. Olahraga
·         Lapangan Bulu Tangkis   : 2 buah
·         Lapangan BolaVolly        : 8 buah
·         Meja Pingpong                 : 8 buah
4. Pertaniaan
5. Pemerintahan
·         Mesin Ketik         : 2     buah
·         Meja                     : 10   buah
·         Kursi                    : 100 buah
·         Almari Arsip        : 1     buah
6. Transportasi darat
·          Prasarana transportasi darat
Jalan Desa
Baik (Km/unit)
Rusak (Km/unit)
Panjang jalan aspal
1
3
Panjang jalan macadam
2
1
Panjang jalan tanah
4
3



Jalan antar desa/kecamatan


Panjang jalan aspal
4
4



Jembatan desa


Jembatan beton
6

Jembatan kayu
1




Jembatan antar desa/kecamatan


Jembatan beton
7




Pangkalan ojek
2


·         Sarana transportasi darat : Truk umum
Angkutan pedesaan
Ojek

Kelembagaan Sosial Ekonomi
  1. Kelembagaan Desa
    • Jumlah pengurus BPD     : 13 orang
    • Jumlah pengurus LPM     : 12 orang
  2. PKK
    • Jumlah Anggota PKK       : 24 orang
  3. Keagamaan
    • Majlis Ta'lim                     : 1 unit
  4. Kesehatan
    • Jumlah Posyandu              : 3  buah
    • Jumlah Bidan Desa           : 1 orang
  5. Olahraga
    • Jumlah jenis Olahraga           : 3 jenis
    • Jumlah Perkumpulan             : 3 buah
  6. Organisasi Sosial
    • Karang Taruna                       : 1 organisasi
    • Jumlah Kelompok PKK        : 24 orang
  7. Ekonomi
    • Industri Rumah Nasi              : 1 buah
Jumlah tenaga kerja                : 4 orang
    • Warung Kelontongan             : 6 buah
Jumlah tenaga kerja                : 12 orang
    • Angkutan                               : 13 unit
Jumlah tenaga kerja                : 26 orang
    • Kelompok Simpan Pinjam     : 1 unit
Jumlah tenaga kerja                : 6 orang
Read more
0

Kontak


Untuk pemesanan Produk hasil Pertanian Desa Cikaracak Bisa Melalui

No kontak HP : 081 222 040605

atau bisa langsung datang ke
Pasar Grosir Sayur
Jln.Pasukan Sindang Kasih
Desa : Maja selatan
Kecamatan : Maja
Kabupaten : Majalengka
Jawa Barat

Sayur yang Di Jual Asli Hasil Tanam dan masih segar dari warga Cikaracak Kec.Argapura dan Daerah Lainnya di Kaki Gunung Ciremai
Read more
0

Keadaan Pertanian


Keadaan Pertanian
1.      Tanaman Pangan
·         Luas tanam menurut komoditas pada tahun ini  
Jenis Komoditas
Luas
Hasil
Jagung
5    Ha
0,5   ton/ha
Padi
116,662    Ha
0,5   ton/ha
Ubi kayu
12    Ha
1   ton/ha
Ubi Jalar
12    Ha
0,4   ton/ha
Cabe
8    Ha
0,4   ton/ha
Bawang Putih
1    Ha
0,3   ton/ha
Bawang Merah
1    Ha
0,4   ton/ha
Tomat
14    Ha
0,6   ton/ha
Sawi
16    Ha
1   ton/ha
Kentang
25    Ha
0,8   ton/ha
Kubis
40    Ha
1,5   ton/ha
Mentimun
2    Ha
0,4   ton/ha
Buncis
7    Ha
1,5   ton/ha
Brocoli
2    Ha
0,7   ton/ha
Terong
5    Ha
1,5   ton/ha

·         Pemilikan lahan pertanian tanaman pangan
Memiliki kurang 0,5             : 99 RTP
Memiliki 0,5 - 1.0 Ha           : 64 RTP
Memiliki lebih dari 1,0 Ha    : 27 RTP
·         Jenis Komoditas buah-buahan yang dibudidayakan
Pisang :   6 Ha    1 ton/ha
2.      Jenis dan Kesuburan tanah
Warna tanah ( Sebagian besar )     : Hitam / abu-abu
Tekstur                                          : Pasir / debuan
3.      Perkebunan
Jenis Tanaman
Luas
Hasil
Kelapa
0,3   Ha
0,5   ton/ha
Kopi
0,2    Ha
0,3   ton/ha
Cengkeh
0,7    Ha
0,3   ton/ha

Read more
0

Lokasi dalam google maps

Klik Disini Untuk Mengetahui lebih Jelas

 
Luas dan batas wilayah
  1. Luas Desa       :    639,681 Ha
  2. BatasWilayah  :
·         SebelahUtara       :    Desa Sangkanhurip     
·         Sebelah Selatan   :    Desa Gunungwangi
·         Sebelah Barat      :    Desa Mekarwangi 
·         Sebelah Timur      :    Taman Nasional Gunung Ciremai

Orbitasi
    Jarak dan waktu tempuh Desa Cikaracak dari pusat pemerintahan:
a.  Jarak dari Desa Cikaracak ke pusat Pemenntahan Kecamatan sejauh 13 km dan waktu tempuh dari Desa Cikaracak ke Ibu Kota Kecamatan selama 1 jam. Jarak dari Desa Cikaracak ke Ibu kota Kabupaten Majalengka sejauh 19 km dan waktu tempuh selama 2 jam.
b.    Tersedianya kendaraaan umum ke Ibu Kota Kecamatan berupa kendaraan roda dua (ojeg) dan mobil bak terbuka.
c.    Kendaraan umum  yang  dipakai  ke  Ibu Kota Kabupaten berupa  mobil mikro.


Keadaan Wilayah
Keadaan tanah dan topografi
   a.  Tanah Sawah       :  116,662 ha
   b. Tanah Kering        :  224,176 ha
   c.  Tanah Fasilitas Umum:  25,185 ha

Keadaan Iklim
   a.  CurahHujan               :  3250 mm
   b. Jumlah Curah Hujan   : 7 bulan
   c.  Suhu rata-rata harian  : 20 – 25oC
   d. TinggiTempat             :  1.000 Mdl
   e.  Bentang Wilayah       :  Berbukit / Lereng
Read more
0

Cabai rawit


Cabai rawit atau cabe rawit, adalah buah dan tumbuhan anggota genus Capsicum. Selain di Indonesia, ia juga tumbuh dan populer sebagai bumbu masakan di negara-negara Asia Tenggara lainnya. Di Malaysia dan Singapura ia dinamakan cili padi, di Filipina siling labuyo, dan di Thailand phrik khi nu. Di Kerala, India, terdapat masakan tradisional yang menggunakan cabai rawit dan dinamakan kanthari mulagu. Dalam bahasa Inggris ia dikenal dengan nama Thai pepper atau bird's eye chili pepper.
Buah cabai rawit berubah warnanya dari hijau menjadi merah saat matang. Meskipun ukurannya lebih kecil daripada varitas cabai lainnya, ia dianggap cukup pedas karena kepedasannya mencapai 50.000 - 100.000 pada skala Scoville. Cabai rawit biasa di jual di pasar-pasar bersama dengan varitas cabai lainnya.
Terdapat peribahasa Indonesia "kecil-kecil cabe rawit" (Malaysia: kecil-kecil cili padi), yang artinya kecil-kecil tapi pemberani
Read more
0

cabe merah


Cabai atau cabe merah atau lombok (bahasa Jawa) adalah buah dan tumbuhan anggota genus Capsicum. Buahnya dapat digolongkan sebagai sayuran maupun bumbu, tergantung bagaimana digunakan. Sebagai bumbu, buah cabai yang pedas sangat populer di Asia Tenggara sebagai penguat rasa makanan. Bagi seni masakan Padang, cabai bahkan dianggap sebagai "bahan makanan pokok" kesepuluh (alih-alih sembilan). Sangat sulit bagi masakan Padang dibuat tanpa cabai.

Manfaat

Cabai merah Besar (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu jenis sayuran yang memilki nilai ekonomi yanng tinggi. Cabai mengandung berbagai macam senyawa yang berguna bagi kesehatan manusia. [1]. Sun et al. (2007) melaporkan cabai mengandung antioksidan yang berfungsi untuk menjaga tubuh dari serangan radikal bebas. Kandungan terbesar antioksidan ini adalah pada cabai hijau. Cabai juga mengandung Lasparaginase dan Capsaicin yang berperan sebagai zat anti kanker (Kilham 2006; Bano & Sivaramakrishnan 1980). Cabai (Capsicum annum L) merupakan salah satu komoditas sayuran yang banyak dibudidayakan oleh petani di Indonesia karena memiliki harga jual yang tinggi [2] dan memiliki beberapa manfaat kesehatan yang salah satunya adalah zat capsaicin yang berfungsi dalam mengendalikan penyakit kanker.

Cara Penanaman

Cabai atau lombok termasuk dalam suku terong-terongan (Solanaceae) dan merupakan tanaman yang mudah ditanam di dataran rendah ataupun di dataran tinggi. Tanaman cabai banyak mengandung vitamin A dan vitamin C serta mengandung minyak atsiri capsaicin, yang menyebabkan rasa pedas dan memberikan kehangatan panas bila digunakan untuk rempah-rempah (bumbu dapur). Cabai dapat ditanam dengan mudah sehingga bisa dipakai untuk kebutuhan sehari-hari tanpa harus membelinya di pasar. Tanaman cabe cocok ditanam pada tanah yang kaya humus, gembur dan sarang serta tidak tergenang air; pH tanah yang ideal sekitar 5 - 6. Waktu tanam yang baik untuk lahan kering adalah pada akhir musim hujan (Maret - April). Untuk memperoleh harga cabe yang tinggi, bisa juga dilakukan pada bulan Oktober dan panen pada bulan Desember, walaupun ada risiko kegagalan. Tanaman cabai diperbanyak melalui biji yang ditanam dari tanaman yang sehat serta bebas dari hama dan penyakit . Buah cabe yang telah diseleksi untuk bibit dijemur hingga kering. Kalau panasnya cukup dalam lima hari telah kering kemudian baru diambil bijinya: Untuk areal satu hektar dibutuhkan sekitar 2-3 kg buah cabe (300-500 gr biji).

Permasalahan Produksi

Salah satu kendala utama dalam sistem produksi cabai di Indonesia adalah adanya serangan lalat buah pada tanaman cabai. [3] menerangkan bahwa hama ini sering menyebabkan gagal panen. berdasarkan laporan yang ada kerusakan pada tanaman cabai di Indonesia dapat mencapai 35% (Deptan 2006). Cabai yang terserang sering tampak sehat dan utuh dari luar tetapi bila dilihat di dalamnya membusuk dan mengandung larva lalat. Penyebabnya adalah hama lalat buah terutama Bactrocera carambolae. Karena gejala awalnya yang tak tampak jelas, sementara hama ini sebarannya masih terbatas di kepulauan Indonesia, lalat buah menjadi hama karantina yang ditakuti sehingga dapat menjadi penghambat ekspor buah-buahan mauapun pada produksi cabai.

Upaya Penanggulangan

Sebenarnya sudah dilakukan upaya untuk mengendalikan serangan lalat buah ini, di antaranya adalah pembrongsongan yang dapat mencegah serangan lalat buah. Akan tetapi, cara ini tidak praktis untuk dilakukan pada tanaman cabai dalam areal yang luas. Sementara penggunaan insektisida selain mencemari lingkungan juga sangat berbahaya bagi konsumen buah. Oleh karena itu, diperlukan cara pengendalian yang ramah lingkungan dan cocok untuk diterapkan di areal luas seperti di lahan sentral produksi cabai. Upaya pengendalian lalat buah pada tanaman cabai, khususnya cabai merah, adalah penggunaan insektisida sintetik karena dianggap praktis, mudah didapat, dan menunjukkan efek yang cepat. Adiyoga dan Soetiarso (1999) melaporkan 80% petani sayuran menggunakan pestisida untuk mengendalikan penyakit tanaman. Akan tetapi penggunaan insektisida tersebut sering meninggalkan residu yang berbahaya terhadap lingkungan dan kesehatan manusia (Duriat 1996). Disamping harga insektisida sintetik yang mahal, dampak dari adanya residu insektisida sintetik dalam bidang ekonomi adalah penolakan ekspor oleh banyak negara tujuan ekspor atas produk-produk cabai yang mengandung residu fungisida dan pestisida lain (Caswell & Modjusca 1996). Di antara insektisida yang banyak digunakan dalam pengendalian serangan lalat buah pada cabai adalah Diazinon, Dursban, Supracide, Tamaron dengan konsentrasi 3-5%, dan Agrothion (Pracaya 1991
Read more
0

Daun bawang


Daun bawang merupakan jenis sayuran dari kelompok bawang yang banyak digunakan dalam masakan. Dalam seni masak Indonesia, daun bawang bisa ditemukan misalnya dalam martabak telur, sebagai bagian dari sop, atau sebagai bumbu tabur seperti pada soto.
Daun bawang sebenarnya istilah umum yang dapat terdiri dari spesies yang berbeda. Jenis yang paling umum dijumpai adalah bawang daun (Allium fistulosum). Jenis lainnya adalah A. ascalonicum, yang masih sejenis dengan bawang merah. Kadang-kadang bawang prei juga disebut sebagai daun bawang.
Read more